Halo DC Buddies! Pernah dengar perempuan lebih banyak bicara daripada laki-laki? Ternyata, ada alasan ilmiahnya, lho! Mungkin banyak orang yang belum tahu, bahwa menurut penelitian, rata-rata perempuan berbicara sebanyak 20.000 kata per hari, sedangkan laki-laki hanya 7.000 kata per hari. Fakta inilah yang membuat perempuan sering dianggap lebih “cerewet” dari laki-laki. Tapi, apa yang sebenarnya mendasari hal ini ya? Yuk, kita bahas satu per satu fakta ilmiahnya dengan bahasa yang santai dan mudah dimengerti!

Perbedaan Ukuran dan Perkembangan Otak

Berdasarkan penelitian para pakar, otak laki-laki dan perempuan tumbuh dengan cara yang berbeda. Saat lahir, berat otak bayi sekitar 8% dari total berat tubuhnya, namun jumlah ini menyusut menjadi 2% saat tumbuh dewasa.

• Ukuran Otak

Otak laki-laki tumbuh sekitar 8-10% lebih besar dibandingkan otak perempuan. Namun, ukuran ini tidak menentukan kecerdasan, ya!

• Perkembangan Otak Kanan dan Kiri

• • Pada perempuan: Otak kanan dan kiri berkembang secara berimbang sejak usia 0-6 tahun, sehingga perempuan lebih unggul dalam komunikasi verbal dan empati.
  • Pada laki-laki: Otak kanan berkembang lebih dahulu daripada otak kiri, sehingga unggul dalam imajinasi, visualisasi, dan navigasi. Otak kanan dan kirinya baru mulai berkembang secara berimbang saat memasuki usia 6-12 tahun, dan perkembangan keduanya baru sempurna pada usia 18 tahun (dewasa).

Berhubung pada laki-laki yang berkembang lebih dulu adalah otak kanannya, maka laki-laki lebih unggul dalam hal imajinasi dan kreativitas. Sedangkan perempuan, otak kanan dan kirinya berkembang secara bersamaan, sehingga menghasilkan keseimbangan yang baik. Uniknya, meskipun otak kanan laki-laki lebih dominan, perempuan lebih unggul dalam komunikasi dan empati. Ini karena otak perempuan lebih efisien dalam menghubungkan informasi antar belahan otak.

• Peran Protein Bahasa: FOXP2

Menurut penelitian dari Louann Brizendine, seorang pakar neuropsikiatri di University of California San Fransisco tahun 2006, mengungkapkan bahwa kemampuan bicara dipengaruhi oleh protein FOXP2 yang ditemukan lebih banyak pada otak perempuan, sehingga mereka lebih ekspresif secata verbal.  Ia menyatakan bahwa rata-rata laki-laki hanya mengucapkan 7.000 kata per hari, sementara perempuan 20.000 kata per hari. Tak heran, perempuan dianggap lebih cerewet daripada laki-laki karena perbedaan kata yang cukup signifikan.

• Bagian Otak yang Istimewa

Berikut adalah beberapa bagian otak yang membuat perempuan unggul dalam komunikasi:

• • Corpus Callosum

1. 1. Corpus Callossum adalah sebuah jaringan putih yang terdiri atas serat yang menghubungkan otak kiri dan kanan.
   2. Seorang profesor neurosains di Mc Master University, Sandra F. Witelson, dalam penelitiaannya menemukan bahwa corpus calossum perempuan berukuran lebih tebal ±30% dari laki-laki, membuat komunikasi antar belahan lebih efisien. (Amin, 2018)
   3. Pada laki-laki, konektivitas lebih kuat di dalam masing-masing belahan otak, sehingga mendukung kemampuan motorik dan visual.

• • Area Broca dan Wernicke

• 1. Area broca dan wernicke berperan dalam proses produksi dan pemahaman bahasa. kemampuan, dan pemahaman berbicara.
  2. Kedua area ini lebih luas dimiliki oleh perempuan sehingga kapasitas bahasa perempuan lebih kompleks dan kemampuan verbalnya lebih baik.

• • Hipotalamus

• 1. Hipotalamus merupakan bagian otak yang mengatur hormon dan respons tubuh.
  2. Pada perempuan, hipotalamus berperan sebagai siklus hormonal yang bisa memengaruhi suasana hati dan kemampuan berbicara, sehingga, perempuan lebih banyak menghasilkan serotonin yang membuat mereka lebih ekspresif secara verbal saat emosi.
  3. Pada laki-laki, hipotalamus lebih besar yang menyebabkan mereka lebih peka terhadap rangsangan suara dan sentuhan. Ketika emosi, laki-laki lebih sering diam dan bereaksi secara fisik.

• • Inferior Parietal Lobe

• 1. Lobus Parietal Inferior adalah bagian otak yang membantu memproses bahasa dan tugas kognitif.
  2. Pada perempuan, bagian ini seimbang antara otak kiri dan kanan, sehingga lebih deskriptif dalam menghadapi permasalahan, juga pandai dalam berbicara sambil memahami emosi lawan bicara.
  3. Pada laki-laki, bagian ini lebih besar di otak kanan, membuat mereka cenderung lebih berfokus dan “to the point” saat bicara.

• • Hippocampus

1. 1. Hippocampus merupakan pusat memori di otak yang lebih besar dimiliki oleh perempuan, sehingga mereka lebih pandai mengingat detail dan informasi jangka panjang.
   2. Laki-laki lebih rentan lupa, terutama pada detail kecil. Namun, laki-laki punya kemampuan luar biasa dalam menyimpan informasi yang terkait dengan logika dan strategi.

Perbedaan yang Membawa Harmoni

Meski berbeda, baik otak laki-laki maupun perempuan memiliki kelebihan yang saling melengkapi. Perbedaan ini bukan soal siapa yang lebih pintar, tapi tentang bagaimana keduanya menghadirkan keunikan yang luar biasa. Bayangkan dunia tanpa empati dan komunikasi perempuan atau tanpa imajinasi dan logika laki-laki. Keduanya adalah bagian penting dari kehidupan yang seimbang. Jadi, mari kita hargai perbedaan ini sebagai anugerah yang membuat kita semua istimewa!

Referensi

• Amin, M. S. (2018). Perbedaan struktur otak dan perilaku belajar antara pria dan wanita; Eksplanasi dalam sudut pandang neurosains dan filsafat.Jurnal Filsafat Indonesia, 1(1), 41-42. ISSN: E-ISSN 2620-7982, P-ISSN 2620-7990.
• Hadiyanto, A. W. R., & Suyadi. (2023). Pembelajaran berbasis diferensiasi otak siswa laki-laki dan perempuan pada kelas khusus perspektif neurosains.Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(5), 1999-2003.https://doi.org/10.31004/edukatif.v5i5.5407​:contentReference[oaicite:0]{index=0}
• Rumiil Al-Hilya. (2016, 19 Mei). Kajian Ilmiah Perbedaan Otak Lak-Laki dan Perempuan dr. Aisyah Dahlan [Video]. YouTube:https://youtu.be/cJgoGmRL5vs?si=gmJHjCqeUGwd2tBA
• Suyadi. (2018). Diferensiasi otak laki-laki dan perempuan guru taman kanak-kanak Aisyiyah Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta: Studi pendidikan Islam anak usia dini perspektif gender dan neurosains.Sawwa: Jurnal Studi Gender, 13(2), 183-188.https://doi.org/10.21580/sa.v13i2.2927​:contentReference[oaicite:1]{index=1}